Bandung – Stapac Jakarta tampil sebagai juara IBL 2018/2019. Gelar ini melengkapi penampilan cemerlang Stapac di sepanjang kompetisi.
Gelar juara itu dipastikan Stapac setelah menumpas Satria Muda 74-56 di laga final kedua di C’Tra Arena, Bandung, Sabtu (23/3/2019). Stapac juara dengan keunggulan 2-0 usai memenangi final pertama di Britama Arena, Kamis (21/3).
Bagi Stapac, ini adalah gelar juara pertama dalam lima tahun. Terakhir kali Stapac memenangi kompetisi bola basket level teratas Tanah Air adalah pada musim 2013/14.
Lebih ciamik lagi pada musim ini Stapac cuma menderita sekali kekalahan yaitu di musim reguler. Sedangkan di playoff, Stapac melewatinya dengan mulus tanpa kehilangan satu pertandingan pun dari babak pertama sampai final.
“Kami layak juara. Saya senang dengan pemain saya. Mereka saling percaya satu sama lain. Kami menganggap setiap gim adalah final,” ungkap pelatih Stapac Giedrius Zibenas usai pertandingan.
Semakin manis karena Stapac turut berhasil menggondol titel MVP Final. Center Savon Rafriyq Goodman memenangi gelar tersebut usai mencetak double-double dengan 20 poin dan 19 rebound selama bermain lebih dari 35 menit di atas lapangan.
“Ini bukan tentang saya. Saya jadi MVP juga karena teman teman. Saya gembira bisa menjadi juara,” sahut Savon merendah.
Abraham Danar Grahita menambahkan 11 poin dan 10 rebound bagi Stapac. Abraham lega karena pengorbanan Stapac selama ini akhirnya terbayar dengan titel juara.
“Semua pengorbanan terbayar. Setiap latihan dimarahi pelatih sudah terbayar lunas dengan gelar juara,” kata Abraham. “Satria Muda tim bagus, tapi Stapac fokus pada pembenahan diri sendiri pada babak kedua.”